geodesi
now browsing by tag
Orthophoto dan Aerial Survey – Belajar GIS
Dunia semakin mengecil, bukan karena ukuran bumi yang berubah tetapi kemampuan manusia untuk saling terhubung yang semakin berkembang pesat seiring perkembangan teknologi, hingga saat ini kita bisa dengan mudah terhubung dengan siapa saja dari belahan bumi yang berbeda semua berkat kehadiran Internet, selamat datang di zaman online.
Begitu juga pada dunia survey, semakin hari kebutuhan data semakin banyak dan cepat metodenya pun semakin berkembang dari zaman ke zaman. Sejak manusia mampu menciptakan mesin terbang trend pembuatan peta mulai bergeser menggunakan survey udara yang lebih reliable dan cepat. Pada era perang dunia I pesawat mata – mata negara yang berperang melakukan penerbangan untuk mengambil foto udara daerah – daerah strategis milik musuh yang bertujuan untuk memetakan kekuatan tempur musuh dan memetakan strategi pertempuran. Setelah perang berakhir kegiatan survey udara semakin berkembang untuk kebutuhan pemetaan wilayah dengan beragam tujuan.
Pada dasarnya survey udara memanfaatkan ilmu fotogrametry dimana peta yang akan dibuat disusun dari serangkaian foto udara vertikal (tegak lurus) yang menjadi satu kesatuan. Orthophoto dapat didefenisikan sebagai foto udara yang telah dikoreksi secara geometris (orthorectified) sedemikian rupa sehingga skala dan orientasi foto seragam dan dapat dianggap setara dengan peta.
Orthophoto yang diambil menggunakan UAV memiliki resolusi dan kualitas gambar yang lebih baik dibanding citra satelit kebanyakan. Hal ini dikarenakan ketinggian pengambilan menggunakan UAV yang berada dibawah awan sehingga menghasilkan foto yang jelas dan bersih tanpa tutupan.
Untuk dapat digunakan sebagai peta Orthophoto terlebih dahulu harus melewati proses koreksi geometris atau rektifikasi sehingga skala dan orientasinya seragam satu dengan yang lainnya. Setelah dilakukan koreksi geometris tahapan selanjutnya adalah georeferencing yang merupakan proses pentautan data spasial. Data spasial biasanya berasal dari pengukuran GPS pada Ground Control Point (GCP) . Setelah orthophoto ter-georeferenced makan orthophoto dapat digunakan sebagai peta yang memenuhi syarat.
Dengan bantuan software seperti Global mapper maupun ArcGis surveyor dapat dengan mudah menganalisa data pada orothophoto tersebut seperti melakukan pengukuran jarak dan luas, volume, kontur, sensus objek di permukaan dan beragam fungsi lainnya.
Perbedaan DEM, DTM dan DSM
Pada era digital saat ini komputer memiliki peran yang besar dalam dunia geodesi, produk yang dihasilkan pun semakin beragam sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pengamatan.
Banyak dari kita sudah tidak asing lagi dengan istilah DEM, DTM dan DSM. Kegita produk tersebut adalah sebuah sebuah data digital yang berbeda walaupun serupa. Berikut akan kita bahas satu persatu perbedaan DEM, DTM dan DSM.
1. Pengertian DEM (Digital Elvation Model)
DEM adalah data digital yang menggambarkan geometri dari bentuk permukaan bumi atau bagiannya yang terdiri dari himpunan titik – titik koordinat hasil sampling dari permukaan dengan algoritma yang mendefenisikan permukaan tersebut menggunakan himpunan koordinat (Tempfli, 1991)
DEM merupakan suatu sistem, model, metode, dan alat dalam mengumpulkan, prosessing, dan penyajian informasi medan. Susunan nilai-nilai digital yang mewakili distribusi spasial dari karakteristik medan, distribusi spasial di wakili oleh nilai-nilai pada sistem koordinat horisontal X Y dan karakteristik medan diwakili oleh ketinggian medan dalam sistem koordinat Z (Frederic J. Doyle, 1991)
DEM khususnya digunakan untuk menggambarkan relief medan. Gambaran model relief rupabumi tiga dimensi (3-Dimensi) yang menyerupai keadaan sebenarnya di dunia nyata (real world) divisualisaikan dengan bantuan teknologi komputer grafis dan teknologi virtual reality (Mogal, 1993)
Digital elevation model (DEM) dapat diartikan sebagai model bentuk tiga dimensi yang mengandung data ketinggian saja, sedangkan DTM memiliki konsep penampilan terrain yang lebih luas (akan dibahas lebih detil)
2. Pengertian DTM (Digital Terrain Model)
DTM adalah singkatan dari Digital Terrain Model atau bentuk digital dari terrain (permukaan tanah, tidak termasuk objek diatasnya) DTM menampilkan data yang lebih lengkap dari DEM. DTM digambarkan sebagai tiga representasi dimensi permukaan medan yang terdiri dari X,Y, Z koordinat disimpan dalam bentuk digital yang tidak hanya mencakup ketinggian dan elevasi unsur – unsur geografis lainnya dan fitur alami seperti sungai, jalur punggungan, dll DTM secara efektif DEM yang telah ditambah dengan unsur-unsur seperti breaklines dan pengamatan selain data asli untuk mengoreksi artefak yang dihasilkan dengan hanya menggunakan data asli. Dengan meningkatnya penggunaan komputer dalam rekayasa dan pengembangan cepat tiga dimensi grafis komputer DTM menjadi alat yang ampuh untuk sejumlah besar aplikasi di bumi dan ilmu teknik.
3. Pengertian DSM (Digital Surface Model)
DSM adalah digital surface model atau dapat diartikan sebagai model permukaan digital. DSM juga merupakan model elevasi yang menampilkan ketinggian permukaan, jika DTM hanya menampilkan ground (permukaan tanah tanpa apapun yang diatasnya) maka DSM menampilkan bentuk permukaan apapun yang ada seperti ketinggian pohon, bangunan dan objek apapun yang ada diatas tanah.
Manfaat DEM, DSM dan DTM
Ada banyak sekali manfaat dari ketiga produk ini, pembuatan produk turunan DEM disesuaikan dengan tujuan awal seperti untuk analisa volume, jarak cut and fill, rencana pembuatan terowongan, jembatan analisis aliran air, analisis daerah rawan longsor, irigas, erosi, pembuatan jaringan jalan dan banyak lagi bahkan sampai aspek pertahanan yang dipakai dunia militer.
Dengan adanya model 3D dari suatu wilayah maka rencana dapat dibuat dengan matang serta data yang ada dapat digunakan untuk berbagai macam simulasi dan analisis.
Perkembangan software dan dunia digital yang begitu cepat juga membantu mempermudah pembuatan produk ini, jika dulu penggunaan LIDAR menjadi tehnik favorit untuk membuat DSM kini dengan foto udara dan bantuan software DSM juga dapat dibuat dengan akurasi yang tidak kalah dan lebih murah.